Juli 22, 2025
IMG-20250711-WA0006

Oleh: Asrul Madra Mahasiswa Program Studi Sejarah

HALSEL,DauriNetTV.com – Doktrinasi mahasiswa terhadap dosen melalui nilai ternyata memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap gerakan mahasiswa dalam kampus. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai kasus di berbagai kampus di Kota Ternate, dimana mahasiswa cenderung menjadi bungkam dan tidak berani menyuarakan pendapatnya terhadap dosen atau pihak otoritas kampus.

 

Mahasiswa diharapkan untuk memiliki karakter yang kritis dan aktif dalam menyuarakan pendapat serta kritik terhadap dosen atau pihak otoritas kampus. Namun, ketika mahasiswa di doktrinasi oleh dosen melalui nilai, maka kemungkinan besar mahasiswa akan lebih memilih untuk diam dan tidak berani menghadapi dosen yang memberikan nilai tersebut.

 

Doktrinasi ini biasanya dilakukan dengan memberikan nilai yang rendah kepada mahasiswa yang dianggap “nakal” atau “tidak patuh” terhadap aturan yang ada. Dengan memberikan nilai rendah, mahasiswa akan merasa takut dan enggan untuk berbicara atau mengkritik dosen tersebut. Hal ini membuat mahasiswa menjadi bungkam dan tidak berani menyuarakan pendapatnya.

 

Hal ini tentunya sangat merugikan bagi perkembangan intelektual dan karakter mahasiswa di kampus. Mahasiswa seharusnya dibimbing untuk memiliki sikap kritis, bertanggung jawab, dan aktif dalam menyuarakan pendapat. Namun, doktrinasi melalui nilai ini justru menghambat perkembangan mahasiswa dan membuat mereka menjadi pasif serta bungkam.

 

Untuk itu, penting bagi para mahasiswa untuk tidak terpengaruh oleh doktrinasi nilai dari dosen. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis dan aktif dalam menyuarakan pendapat, meskipun harus berhadapan dengan dosen yang memberikan nilai rendah. Hanya dengan cara ini, mahasiswa dapat berkembang secara penuh sebagai individu yang mandiri dan berani menyuarakan pendapatnya.

 

Dalam menghadapi doktrinasi nilai dari dosen, mahasiswa juga perlu memahami hak-hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa. Mahasiswa memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan kritik terhadap dosen atau pihak otoritas kampus. Oleh karena itu, mahasiswa harus berani untuk melawan doktrinasi ini dan tetap berpegang pada prinsip integritas dan kejujuran.

 

Dengan demikian, doktrinasi mahasiswa terhadap dosen melalui nilai sehingga membuat gerakan mahasiswa dalam kampus menjadi bungkam merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis dan aktif dalam menyuarakan pendapat, tanpa takut akan hukuman atau tekanan dari pihak otoritas. Hanya dengan cara ini, mahasiswa dapat berkembang menjadi individu yang mandiri dan berani dalam menyuarakan pendapat serta kritiknya.

Redaksi : Mito

Editor : TB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *